Bermula dari Pengaduan seorang warga Bulakamba Brebes bernama Taslim yang mengadu ke KOMNAS LKPI mengenai sepeda motor miliknya yang diambil oleh ke lima orang yang tidak dikenalnya yang menghadang ditengah perjalanan disaat dia akan berangkat kerja.
Menurut pengakuan Taslim Kejadian tersebut terjadi pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 sekitar pukul 09.00 WIB, pada saat itu Taslim
sedang dalam perjalanan dengan mengendarai sepeda motor untuk bekerja seperti biasanya, dalam perjalanannya tepatnya didesa Siasem Brebes, Taslim dihadang dan diberhentikan oleh lima orang yang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor. Salah satu dari kelima orang tersebut mengaku sebagai aparat kepolisian dan mengatakan bahwa motor yang sedang dikendarai Taslim adalah motor kasus dan bermasalah dan mereka mengatakan akan membantu mengurusnya.
sedang dalam perjalanan dengan mengendarai sepeda motor untuk bekerja seperti biasanya, dalam perjalanannya tepatnya didesa Siasem Brebes, Taslim dihadang dan diberhentikan oleh lima orang yang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor. Salah satu dari kelima orang tersebut mengaku sebagai aparat kepolisian dan mengatakan bahwa motor yang sedang dikendarai Taslim adalah motor kasus dan bermasalah dan mereka mengatakan akan membantu mengurusnya.
Taslim tidak langsung percaya pada omongan kelima orang tersebut dan dia mengatakan kalau Sepeda Motor miliknya dengan merk New Supra X CW warna merah hitam dengan Nopol G-5226-DJ yang dikendarainya tersebut dia dapatkan dengan membelinya secara kontan pada Dealer Amanah Motor seharga Rp. 16.850.000,- (enam belas juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) yaitu pada bulan Mei 2011, akan tetapi kelima orang tersebut tidak mau mendengar apa yang diomongkan Taslim dan mereka tetap berupaya merebut sepeda motor beserta kunci kontak dan STNK dari tangan Taslim dengan alasan motor tersebut motor bermasalah.
Taslim sudah berupaya mempertahankan motor tersebut, karena diantara kelima orang tersebut mengaku dari kepolisian, Taslim pun takut dan tidak berdaya dan kemudian orang tersebut meminta paksa kunci kontak beserta STNK dari tangan Taslim.
Kemudian Taslim diajak dan disuruh membonceng oleh salah satu dari kelima orang yang tidak dikenalnya, setelah diajak membonceng, tanpa disadari ternyata Taslim dibawa ke kantor Wom Finance Ketanggungan Brebes, Taslim pun kaget karena dia mengira kalau dirinya akan dibawa kekantor polisi. Setelah sampai dikantor Wom Fianance, Taslim dipaksa untuk menandatangani selembar kertas yang dia sendiri tidak mengerti apa yang ditandatanganinya tersebut.
Dari semua keterangan Taslim pada KOMNAS LKPI, anggota KOMNAS LKPI Ahmad Ryanto, Margono dan Agus Sultoni langsung mencari kebenaran kasus tersebut. Karena kasus yang menimpa Taslim merupakan kasus pidana murni, ketiga anggota KOMNAS LKPI tersebut membawa Taslim ke Polres Brebes untuk melaporkan kasus yang menimpanya, dan saat ini kasus tersebut ditangani oleh Kanit idik II ekonomi Sat Reskrim Polres Brebes.
Tags
Pengaduan Konsumen
nggari di parani delere trus di bakar gampang ka ora usah repot2
BalasHapusKamplengi bae uwonge ari ora beres. Tak Bantoni wes mumpung Nyong lg dugal karo collector wom, masalahe ponakan Nyong di jegat paksa di daerah kendawa Jatibarang, wanine karo Bocah Cilik.
HapusTerima kasih atas tanggapannya, betul apa yang anda katakan, harusnya Rakyat berani seperti itu, dan rakyat yang dimaksud adalah rakyat yang kompak.
BalasHapusPd tgl 28 Juli terjadi pada ponakan Saya yg mengendarai B3157BUY ,di jegat paksa di daerah kendawa Jatibarang, oleh pihak yg mengaku dari wom Brebes. Dan di paksa untuk ikut ke kantor. Ponakan Saya ketakutan Dan menghubungi Saya Lantas Saya menyuruh untuk menunggu Saya 10 menit tetapi tidak mengindahkan secara paksa membawa K kantor wom klampok Brebes. Saya merasa kecewa dgn pihak yg bersangkutan Dan says tetap mencari pihak collector itu. (085229348826)ini no kontak Saya. Saya ingin pihak yg bersangkutan bisa bertemu dgn Saya di rumah Saya atau d masjid jati barang.
HapusAneh, KOMNAS LKPI kok membetulkan jika ada pembakaran, bukannya jika ada pembakaran malah timbul perkara pidana baru, Pendidikan Hukum yg perlu diajarkan pada masyarakat dan tidak takut unutk melaporkan setiap tindakan kejahatan.
BalasHapusMaaf, bukan tindakan pembakaran yang kami betulkan, yang kami maksud diatas,yang kami maksud rakyat kompak disini rakyat yang sadar hukum akan segala tindakan kesewenang-wenangan pelaku usaha,dan itu semua agar tercipta iklim usaha yang kondusif. Karna selama ini hak-hak rakyat/konsumen sedang dijajah dan pemerintah serta aparatur hukum kurang tanggap atas perlindungan konsumen.Sehingga rakyat/konsumen berada dalam nilai tawar yang rendah.
BalasHapusgak salah tuh LKPI ke polres brebes ??????????????
BalasHapuskayanya LKPI siap melaporkan polres brebes ke menteri agama tuh????
Ayo dukung KOMNAS LKPI, memang negara butuh organisasi sprti tu, krn skrng polisi jg sudah ga pduli sm msyrakat, bnyk kasus molor yg tdk ada tndak lnjutnya di polri, bhkan aneh kalo msyrakat melaporkan pelaku usaha (finance) ke polisi kurang direspon, tapi klo finance yg melaporkan konsumen polisi lngsung menangani. ITU FAKTA DAN BUKAN HAL ASING LG DI POLISI.
BalasHapusLKPI ke Polres brebes kami kira itu sudah sesuai aturan, karena menurut kami perkara tersebut merupakan perkara pidana. Kalau KOMNAS LKPI melaporkan Polres Brebes ke menteri agama kami kira itu bukan jalurnya. Masyarakat bisa melaporkan Polisi ke Propam Polri atau Kompolnas. Terima kasih semuanya atas partisipasi dan komentarnya.
BalasHapusLembaga perlindungan konsumen ada YLKI, kalo lembaga negara untuk pengawasan pelayanan publik ada lembaga negara OMBUDSMAN, baiknya mending masih dalam lngkup lembaga yg sudah diatur oleh undang-undang.
BalasHapusAGUS MIFTO maaf menurut anda apa beda YLKI dan KOMNAS LKPI?
BalasHapusCoba anda lihat di Undang Undang No.8 Tahun 1999 pasal 44 dan
Peraturan Pemerintah No.59 Tahun 2001.
bakar aja kantor wom nya
BalasHapusBeli cash kok gak ada BPKB nya
BalasHapusBaca dulu beritanya diatas, biar komennya jelas dan terarah
BalasHapusKejadian yg sama percis menimpa saya
BalasHapusSaya juga di hadang 5 orang .kejadian nya hari senin kemarin di jalan kelampis di depan alfa maret samping makam. Ciri2 orang nya berambut panjang makai kacamata.dan yg satu nya agak pendek kulit hitam.dn yg satu nya lg tinggi kuning penampilan seperti pns.dan yg dua nya memakai helem. Ke 5 orang tersebut kata warga di sekitar. Biasa nongkrong di samping alfamaret. Terima kash cuma itu yg saya alami . Di hari senin kemaren.
BalasHapus